Lewati navigasi

image

Beberapa tahun terakhir saya mulai menyukai minuman hitam dan pahit yaitu kopi, dan saya mulai browsing tentang kopi mulai asal muasal di indonesia sampai cara penyajian kopi dan tanpa sadar saya sudah mulai mencintai yang namanya kopi. Dan ternyata hampir semua teman kerja saya juga menyukai kopi namun masing masing berbeda dalam penyajiannya. Ada menyukai minum kopi 1:1, artinya satu sendok kopi dan satu sendok gula tapi menurut saya sangat manis ada yang sampai 3 -4 kali sehari minum kopi dan masih banyak lagi, Semuanya berbeda satu sama lain termasuk saya, begitulah kita menjalani hidup dengan cara kita masing masing yang penting kita bahagia menjalaninya dan tanpa beban, jadi tidak perlulah kita mengklaim siapa yang paling benar.
Saya lebih menyukai menyajikan kopi dengan gula yang sangat sedikit (kalo takarannya 3 kopi 1/2 gula) walaupun teman teman mengatakan pahit bingit, kalo dikonversi dalam pandangan hidup  menurutku sepahit pahitnya kehidupan yang kita rasakan pasti sisi ada manisnya walaupun itu hanya sedikit, sepahit pahitnya kopi kita bisa merasakan kehadiran gula walaupun itu sedikit.
Berbeda beda dalam penyajian kopi berbeda pula rasanya, bagi penikmat kopi butuh penyajian yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan rasa yang pas buat kita. Teman saya mengatakan “hidup itu seperti kopi dan penikmat kopinya, semua orang ingin diperlakukan sebaik baik mungkin dan seharus orang belajar untuk memahami dan memperlakukan orang sebaik mungkin”.
Yaahhh….itulah filosofiku tentang kopi, kamu pasti berbeda jugakan….??

Salam kopi lovers…..

Aku telah menanam subuah tanaman yang kunamai dengan tanaman hope, tanaman inilah yang menghiasi kesibukanku setiap harinya aku harus merawatnya hingga tumbuh dan berbuah.
Setiap harinya aku harus menyiramnya dengan iktihar dan memupuknya dengan iman dan sesekali aku harus mencari informasi bagaimana cara merawat tanaman ini dari pandangan agama dan pengalaman-pengalaman orang yang telah berhasil dari tanaman ini, tentunya tidak hanya membacanya saja tapi harus diaplikasikannya.
Kini tanaman hopeku telah tumbuh dan berkembang semoga saja pupuk iman dan air ikhtihar yang kuberikan setiap harinya membuatnya kokoh dari badai yang bisa datang kapan saja dan bisa bertahan dari kekeringan. Kuharus membuktikan dari orang yang tidak percaya dari tanaman hopeku ini yang selalu ingin merusaknya dan menggantinya dengan tanaman yang hanya dia kenal kalau tanamanku ini bisa jauh lebih manis buahnya dari buah yang pernah dia makan.
Saya tahu kalau tanaman ini tidak semudah yang kubayangkan bisa menghasilkan buah secepat itu semua butuh proses, cepat atau lambatnya berbuah tergantung bagaimana cara merawatnya. Rayap-rayap kemalasan dan serangga keputus asaan bisa saja menyerang, tapi saya yakin dengan pupuk iman, air ikhtiar dan obat spirit yang diberikan setiap hari bisa mengatasinya.
Dan pada akhirnya akan berbuah dan tentunya tak serta merta buahnya langsung manis akan butuh proses, mulai buah yang kecil yang tak berasa apa-apa kemudian jadi buah yang lebih besar (muda) akan berasa kecut hingga pada akhirnya buahnya matang hingga terasa sangat manis dan itu harus penuh dengan kesabaran merawatnya.
Tidak semua buah yang nantinya dihasilkan adalah hak kita kadang kita harus berbagi dengan kelelawar-kelelawar yang mata pencahariannya dari buah. Dan berbagi rasa dengan sesama agar orang lain bisa termotivasi untuk menanam tanaman hope sebagaimana aku termotivasi menanam tanaman hopeku ini, amin.

Disaat aku menikmati kesendirianku tiba-tiba muncul dihadapanku “seekor burung kutilang” yang begitu menarik bagiku, entah dari mana asalnya dan entah kenapa kuingin sekali memilikinya tapi disaat aku mendekatinya, ia pun terbang dan hilang entah kemana….
Tapi kenapa disaat kumulai menikmati kesendirianku engkau hadir dan pergi begitu saja membuatku sibuk mencarimu dengan rasa penasaran ingin memilikimu.
“hei…burung kutilang kemanakah engkau pergi adakah kiranya engkau dimiliki oleh orang lain???, jikalu demikian halnya ijinkan aku tuk melihatmu dan mendengar kicauanmu yang merdu itu meskipun hanya sejenak”.
Dan haripun berganti dan tak terasa akupun menikmati pencarianku dari rasa penasaran tuk memilikimu……
Suatu hari kuyakin kudapat menemukanmuwalaupun engkau telah menjadi milik orang lain………..

Harus kuakui kalo dia begitu mempesona
Berjuta rasa saat dia hadir dalam pikirku
Meskipun dia tak disampingku
Dia akan selalu di hati
Dia selalu ada dipikiranku di setiap saat
Tawanya senyumya peraingainya semuanya
Dia begitu nyata begitu indah
Dia telah mengusik ketenangan jiwaku
Merasuk meracuni dan cumbui jiwaku
Dia selalu hadir disela-sela kesibukanku
Dia……………………………..
Begitulah aku menyebutnya

Dua tangkai bunga sebagai tanda kuat bagi kita
Berjanji menyatukan hati
Walaupun bunganya gugur berjatuhan
Dan daun-daunnya yang telah layu
Dan akan tetap terikat kuat tak akan berubah
Hanya ajal yang bisa memisahkan
Matakupun dan matamu saling bertatap
Hanya senyum penuh arti
Tanpa sepatah katapun
Hanya hati yang bicara

Kali pertama kutulis sebuah blog dengan judul assijancingatta yang saya ambil dari sebuah judul lagu bugis yang artinya janji kita.
Dalam keseharian kita selalu berjanji baik pada orang lain, diri kita, dan pada yang kuasa sekalipun dan kebanyakan tanpa kita sadari, namun itu membuat kita selalu mengingkarinya tanpa sadar pula. pernah ada orang yang berkata “setiap kata kata yang keluar dari mulut kita itu adalah doa dan janji”. dari dasar itulah kubuat blog ini dengan tujuan setiap yang membuka blog ini akan sadar denga apa yang dia katakan pada hari ini.
Maka dengan ucapan Bismillahirrahmani rahim blog ini saya publis untuk semua mengenai apa yang terjadi disekeliling kita dan hubungannya denga kita.
Walaupun masih kelihatan sangat sederhana tapi insya Allah sejalan dengan waktu akan lebih dari sederhana. Amin

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!